Tradisi Ngumpul, basis support dan penguatan antar Kader Ansor-Banser


Ngumpul bareng Ansor-Banser Jatibarang

Suasana kekeluargaan penuh dengan keakraban antar Kader Ansor-Banser Kecamatan Jatibarang terlihat sangat jelas. Bertepatan dengan momen pernikahan Sahabat Hasyim Adnan (Kader Banser senior Ranting Desa Pamengger Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes), kami berkumpul di rumah Kang Hasyim, saling mensupprot, ngobrol ngalor ngidul, bercengkerama, penuh canda tawa diiringi alunan lagu-lagu reliji dan nasional yang dimainkan oleh grup Hadroh lokal "Badruzzaman Voice" dengan kualitas vokal nasional, kamis malam (19/03) yang lalu.

“Ngumpul” merupakan tradisi yang kami lakukan dan kami rawat sebagai media untuk saling mensupport dan saling menguatkan antar kader Ansor-Banser Kecamatan Jatibarang baik dalam urusan personal maupun kelembagaan. Hal ini terbukti sangat efektif dan banyak manfaat yang didapatkan dari ngumpul-ngumpul, karena salah satu modal penting untuk membentuk kepribadian dan kesehatan seseorang, terutama pada usia muda adalah adanya dukungan keluarga, hubungan dekat dengan teman, serta lingkungan tetangga dan tempat kerja yang kondusif.

Belakangan ini ngumpul mengalami perubahan fungsi seiring dengan perkembangan iptek, ada ngumpul di dunia maya (melalui grup-grup medsos, wa, dan lain sebagainya) dan ada juga ngumpul di dunia nyata atau yang familiar kita sebut dengan istilah “ngopdar” (ngopi darat). Ternyata ngopdar dapat berdampak baik untuk kesehatan. Tidak hanya sehat secara mental, tetapi juga fisik, bahkan mencegah beberapa penyakit. Menghabiskan waktu dengan teman-teman dapat menurunkan resiko tekanan darah tinggi dan mengurangi peradangan, sehingga menurunkan risiko stroke. Ngumpul dengan teman-teman/keluarga bukan hanya menjadi kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan setiap hari, kegiatan tersebut juga penting untuk kesehatan, interaksi sosial dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, terutama untuk orang dewasa yang lebih tua. Hal ini berarti tubuh dapat melawan flu, batuk, bahkan kanker.

Manfaat lainnya adalah untuk Kesehatan otak. Beberapa orang mungkin menganggap bersosialisasi bisa menjadi kegiatan yang melelahkan secara mental. Tapi, bersosialisasi sebenarnya adalah sebuah penguatan emosional dalam jangka panjang. Setiap aktivitas sosial yang melibatkan otak dan membuatnya tetap aktif itu baik untuk kesehatan, orang yang berinteraksi/bersosialisasi dengan orang lain berkinerja lebih baik dalam tes kognitif dan afektif.

Kang Hasyim, dua dari kiri
Wah, jadi kaya presentasi saja (penjelasannya terlalu ngalor ngidul). Kembali ke momentum ngumpul sebagaimana telah dijelaskan di awal tulisan, teruntuk Kang Hasyim, kami mengucapkan Selamat berkeluarga, selamat berkembang biak teriring doa semoga Allah SWT senantiasa menurunkan keberkahan kepada Engkau dan keluarga barumu, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, penuh kasih sayang, dan diberikan keturunan yang sholih/sholihah yang mengutamakan adab, ilmu, dan kebaikan. (iz)


Tulisan ini pernah dimuat di kompasiana:
https://www.kompasiana.com/irhamzuhroya/5e749c31d541df06fb3a2b14/tradisi-ngumpul-basis-support-dan-penguatan-antar-kader-ansor-banser

Jelang Haul, Remaja Masjid Al-Mujahidin inisiasi ziarah rutin ke makam Syeikh Ali Basalamah



Jatibarang, Puluhan orang berkumpul, berdzikir, dan bermunajat Kepada Allah SWT di pelataran makam Almaghfurlah Syeikh Ali Basalamah yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal tepatnya di sudut Desa Jatibarang Kidul Kecamatan Jatibarang, Jum’at kliwon dini hari tadi (20/03). Ziaroh seperti ini merupakan tradisi yang sudah biasa dilakukan oleh santri-santri beliau dan masyarakat menjelang peringatan Haul Syeikh Ali bin Ahmad Basalamah setiap tahunnya. Ketua Remaja Masjid Al-Mujahidin Jatibarang Kidul, Sahabat Shobib Zayyadi menuturkan, “Ziaroh menjelang haul malam tadi ada yang spesial dari pada tahun-tahun sebelumnya, karena bertepatan dengan malam jum’at kliwon terakhir sebelum puasa Ramadlan.” Tandasnya.

Kemudian dia menambahkan, “Ziarah rutin tiap malam jum’at kliwon merupakan program baru dari IRMA (Ikatan Remaja Masjid Al-Mujahidin) Jatibarang Kidul untuk bertaqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah dan mengharap ridho-Nya, serta untuk memohon kepada Allah agar kita semua dan masyarakat segera terbebas dari wabah penyakit / virus corona yang sedang melanda di Indonesia dan ratusan negara di dunia.” Lanjut dia yang akrab dipanggil Kang Shobib.

Ritual pembacaan Yasin, tahlilan, dan sholawat Nabi dipimpin oleh Ust. Ali Ahmad Basalamah (Cucu Syeikh Ali bin Ahmad Basalamah) atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Ust. Ali. Dalam sambutan beliau menyampaikan, “Kegiatan ini semata-mata bertujuan mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bukan dalam rangka memohon kepada selain Allah. Ada ulama yang mengatakan bahwasannya salah satu cara untuk menyelesaikan masalah maka berziarahlah ke Makam orang-orang Sholih di waktu yang sunyi (tengah malam), berdoalah kepada Allah di sana (di makam Orang-orang sholih) dengan niat yang baik, Insya Allah sepulangnya orang tersebut, Allah akan menyelesaikan masalahnya, meluaskan hatinya dan hati keluarganya.” Ungkap Ali.


Ziarah rutin malam Jum’at kliwon ini terbuka untuk umum sebagaimana disampaikan Ust. Ali, “Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bagus, terbuka untuk siapa saja dan dari mana saja.” tambahnya singkat. Ziarah yang diikuti dari berbagai unsur termasuk kader-kader Ansor dan Banser Kecamatan Jatibarang ini selesai pukul 2 dini hari, dilanjutkan dengan acara mujalasah minum teh tubruk dan kopi duren hingga menjelang waktu Shubuh. (iz)

Penulis adalah Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Jatibarang, tulisan ini pernah dimuat di kompasiana oleh penulis dengan judul "Upaya tangkal corona dengan perbanyak dzikir dan munajat kepada Allah"

Tradisi Syrakalan & Mahallul Qiyam saat Muludan

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi dirayakan dengan berbagai tradisi di berbagai daerah dan negara di dunia. Suka cita, akulturasi agama dan budaya sangat kental terasa dalam perayaan tersebut. Secara umum, peringatan maulid Nabi diadakan pada bulan Rabiul awal (mulud/bulan kelahiran Nabi SAW) setiap tahunnya dengan memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi SAW, puji-pujian, tradisi muludan dengan membaca kitab Al-Barzanji, Ad-Diba' (dibaan), burdah, manakib dan masih banyak kitab-kitab lainnya. Tradisi dibaan adalah tradisi pembacaan kitab maulid Diba' yang dikarang oleh Imam Ibn Diba'.
Tradisi Dibaan biasanya diisi dengan membaca kitab maulid dibah yang dipadukan dengan iringan alat musik seperti rebana wa akhwatuha, kegiatan ini biasanya dihadiri oleh kaum/jamaah pria semua umur, dari yang Bapak-bapak, pemuda, remaja, sampai anak-anak. Tradisi dibaan/muludan tidak hanya dilaksanakan pada bulan Rabiul Awal saja, di banyak tempat dibaan dibaca di masjid/musholla tiap malam jum'at, alat musik pengiring yang digunakan pun berbeda-beda tiap tempatnya, ada yang hanya menggunakan empat buah rebana (jawa: terbang) atau di daerah penulis dikenal dengan istilah "kencer/genjring", ada yang menggunakan alat musik hadroh, dan masih ada beberapa musholla yang menggunakan Syrakalan seperti yang malam jumat kemarin (12/03/2020) dilaksanakan oleh kaum Musholla Al-Ikhya Desa Kertasinduyasa Kecamatan Jatibarang Brebes.
Srakalan merupakan tradisi pembacaan maulid diba' (dibaan) yang mengharmonisasikan syair-syair pujian kepada Allah dan Rasul-Nya dengan alat-alat musik seperti terbang jawa (rebana besar), induk, kencer, genjring dan kentung. Syrakalan merupakan kata serapan dari kata "Asyraqal" (bahasa Arab), atau lengkapnya Asyraqa Badru Alainaa dst, kalimat ini menjadi bacaan pembuka ketika para Jamaah Dibaan berdiri (mahallul qiyaam), sehingga kata Asyraqal oleh orang-orang jawa dulu disebut dengan Syrakalan.
Warga Nahdliyyin sudah akrab dengan istilah Mahallul Qiyam, berarti saatnya untuk berdiri. Berdiri untuk menghormati sesuatu sudah menjadi tradisi kita. Bahkan tidak jarang, orang berdiri untuk menghormati benda mati. Misalnya, pada waktu yang lain ketika bendera merah putih dinaikkan dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan maka seluruh peserta diharuskan berdiri. Tujuannya tidak lain hanya untuk menghormati bendera Merah Putih dan untuk menghormati para pejuang bangsa. Demikian pula dengan berdiri ketika membaca Dibaan. Itu adalah salah satu bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hamba Allah yang paling mulia.
Selain acara muludan (di bulan Rabiul Awal) dan tradisi Dibaan/Muludan, Syrakalan juga diadakan pada moment-moment penting, seperti dalam acara Puputan/Walimatul-Aqiqah (sedekah potong kambing sekaligus pemberian nama terhadap bayi yang baru lahir), Arak-arakan Penganten, Arak-arakan Sunatan hingga menjelang anak disunat, Mudun Lemah (injak bumi) bagi balita yang mulai belajar berdiri, menyambut kedatangan tamu spesial, dan acara-acara hari-hari besar lainnya.

selengkapnya di :

Wasiat Kasatkornas Banser: "Tidak Ada Superman di Banser"

NU Online, Asinfokom Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser Gatot Arifianto mengungkapkan bahwa kegiatan Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) V di Pasuruan, Jawa Timur menjadi perjumpaan terakhir seluruh kader inti GP Ansor dari berbagai daerah dengan Kepala Satuan Koordinasi Satuan Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) H Alfa Isnaeni.

Menurut Gatot, H Alfa Isnaeni menegaskan tidak ada superioritas semacam Superman di badan semi otonom Gerakan Pemuda Ansor. Yang ada, kata Alfa, adalah super tim, kerja kolektif, kerja bersama, semua punya tanggung jawab.

"Di Banser yang ada ialah orang yang berkomitmen untuk berkhidmah secara kolektif," tegas Alfa pada peserta Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) V pada 29 Februari 2020 yang lalu.

Kami akan melaksanakan Wasiatmu dengan sepenuh jiwa raga, Komandan.

#AnsorBanserBerduka
#WasiatKasatkornasBanser
#SatuKomando
#AnsorBanserBrebes

selengkapnya di:

Semangat Berkhidmah Banser

Pesan Kasatkornas Banser: H. Alfa Isnaeni
Tujuh hal yang harus diindahkan oleh anggota Banser:
1. Anggota Banser harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan.
2. menjaga kekompakan dan soliditas internal anggota Banser.
3. anggota Banser jangan terprovokasi oleh hasutan pihak manapun.
4. tetap dalam satu komando dengan menempatkan Ketua GP Ansor sebagai pemegang komando.
5. harus selalu menjaga hubungan baik dengan Polri dan TNI sebagai alat keamanan dan pertahanan negara.
6. antisipasi dan laporkan kepada pihak berwajib terhadap adanya indikasi kegiatan provokatif yang merongrong keberadaan NKRI.
7. bersiap-siap menunggu instruksi dari Ketua PAC GP Ansor sebagai pemegang komando tertinggi di wilayahya.

Disampaikan saat pembinaan kepada ribuan anggota Banser Kab. Tegal (25/3/2018)


Mengenang kepergian Komandan Satkornas Banser.
Sugeng Tindak, Ndan....
Panjenengan Tiang Sae, Selamat berkumpul dengan Para Muassis Jam'iyyah Nahdlotil 'Ulama

Nafkah wajib untuk istri, termasuk kuota internet & make up kah?

Memenuhi kebutuhan istri merupakan kewajiban utama seorang suami. Kebutuhan yang dimaksud tidak hanya kebutuhan materi, tapi juga kebutuhan non-materi. Selain mencukupi kebutuhan istri, seorang suami juga mesti menafkahi anak-anaknya sampai mereka dewasa dan mandiri. Kedua hal ini sudah menjadi tanggung jawab suami dan konsekuensi berumah tangga.
Di-era sekarang tak ubahnya kepentingan yang sangat sulit dihindari adalah Hp atau gawai. Otomatis selain memenuhi uang belanja, jalan-jalan dan membelikan kosmetik istri, seorang suami juga dituntut membelikan pulsa istri dan anak anaknya. baik untuk kepentingan jualan online bagi istri, atau sekedar mengisi boring (bosan) di rumah dengan berselancar di sosmed. Pulsa dan data internet juga berguna untuk interaksi keluarga. Bahkan pendidikan sekarang mulai SMA sudah banyak memakai HP demi kepentingan sekolah. Di antara menunjang belajar dan memperkaya wawasan, penunjang makalah kuliah pelajar dengan mencari informasi di situs-situs google.

Apakah pulsa dan paket internet termasuk nafkah yang harus diberikan kepada istri dan anaknya?

Pulsa dan paket internet  bukan termasuk kewajiban nafkah yang harus diberikan kepada istri. Akan tetapi dalam rangka mu’asyarah bil-ma’ruf, menyenangkan istri, maka disunahkan memberikan pulsa dan paket internet selama tidak berdampak negatif atau digunakan hal-hal yang diharamkan syariat.
Sedangkan memberikan pulsa dan paket internet bagi orang tua kepada anaknya pada dasarnya tidak wajib. Akan tetapi disunahkan memfasilitasi smartphone/gadget dan laptop jika diperlukan seperti untuk menunjang kebutuhan belajar yang berbasis komputer dan fasilitas bermain, bahkan hukumnya wajib jika sebagai penunjang ilmu yang fardlu ain dan fardlu kifayah.

Catatan:

  1. Orang tua diperbolehkan Memberi fasilitas dan membiarkan anak menggunakan smartphone/gadget dengan syarat;

  2. bertujuan edukasi kepada anak dan atau sekedar menghilangkan kejenuhan;

  3. Tidak sampai berdampak buruk pada kesehatan,karakter, psikis, tumbuh kembang dan sosial anak;

  4. Ada pengawasan dan pengarahan  yang intensif dari orang tua sekiranya tidak sampai menimbulkan kecanduan pada permainan tersebut;

  5. Ada dugaan kuat dari orang tua bahwa si anak tidak menyalahgunakan smartphone tersebut untuk konten yang negatif atau digunakan hal-hal yang diharamkan syariat.


Dapat disimpulkan bahwa fasilitas seperti kuota internet atau pulsa bukan merupakan nafkah wajib pada istri, namun termasuk dalam hal menyenangkan istri (-red)

Referensi:
Mughnil Muhtaj , Juz 4 hal. 460
Fathul Muin, Hal 141
Mausyuah Fiqhiyah, Juz 8 hal. 65
Majmu’ Syarah Muhadzab, Juz 6 Hal 253, dan lain-lain

Apakah kosmetik/ make up termasuk nafkah yang harus diberikan kepada Istri?
Pada dasarnya alat kosmetik atau make up Bukan termasuk  kewajiban nafkah yang harus diberikan kepada istri. Akan tetapi jika dalam rangka mu’asyarah bil-ma’ruf , menyenangkan istri maka disunahkan memberikan alat kosmetik atau make up. Bahkan kalau suami menginginkan istri menggunakan kosmetik atau make up maka harus menyediakanya.

Referensi:
Al-Muhadzab , Juz 2 hal. 161
Bujairami khotib, Juz 3 Hal 369
Dalilul muhtaj, Juz 3 hal. 240
Mausyuah Fiqhiyah, Juz 8 hal. 65 dan lain-lain

Hasil Keputusan Bahtsul Masa’il XXIV (FMP3)
Forum Musyawaroh Pondok Pesantren Putri se-Jawa Timur
Di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri Jawa Timur 64117
26-27 Jumadal Ula 1441 H./ 22-23 Januari 2020 M

Harlah NU ke-97


Menurut penanggalan hijriah, malam ini NU tepat berusia 97 Tahun (16 Rajab 1344 H - 16 Rajab 1441 H). Harlah kali ini mengusung tema "Kemandirian NU untuk Kemaslahatan Umat".

Konsep kemandirian NU yang selama ini digalakkan yakni kemandirian dengan : Pertama, tegaknya Islam Wasathiyah atau Islam Nusantara atau yang sering disebut dengan Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, dan Kedua, tegaknya negara bangsa atau NKRI berdasarkan UUD 1945 dan PancasilaKemandirian NU juga harus bisa berkontribusi terhadap perdamaian dan kemajuan dunia. 

Kemandirian NU diejawantahkan dalam beberapa program:
  • Penguasaan dalam manhaj Aswaja
  • Ekonomi umat
  • Kehidupan sosial budaya
  • Kepemimpinan politik dan birokrasi
Alfatihah untuk para Muassis Nahdlatul Ulama

Dalam Ber-NU Harus Berani




Jatibarang, Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Jatibarang, Ust. Afifulloh memberikan sambutan dalam kegiatan Peringatan Harlah NU ke-94, IPNU ke-66, dan IPPNU ke-65, yang dilaksanakan pada minggu pagi (08/03) di Masjid Baituttuqo Desa Kertasinduyasa Kecamatan Jatibarang.

Kegiatan Harlah yang dihadiri 50 orang terdiri dari oleh pengurus Banom NU Kecamatan Jatibarang dan tamu undangan. Ust. Afifulloh menyampaikan agar Banom-banom NU lebih berani dalam ber-NU, "Kita ber-NU ber-IPPNU/IPNU Kita dijaga dhohiron wa bathinan. Kita tidak usah takut tidak usah khawatir, dibelakang kita ada para pendiri NU" ujar Ust.Afifulloh dalam sambutannya.

Selanjutnya ngaji ke-NU-an disampaikan oleh Ust. Miftakhudin efendy selaku Pembina Ansor Banser PAC Kecamatan Jatibarang. Beliau menyampaikan bagaimana sikap kita harus ber-NU, kita sebagai banom NU yang sudah di baiat harus mengetahui amaliyah-amaliyah NU, dan bagaimana sikap kita dengan banyaknya golongan yang kontra dengan NU, kita harus cerdas dalam menanggapinya supaya gerakan gerakan mereka tidak bisa mempengaruhi masyarakat awam. (iz)

Wafatnya para ulama pertanda ilmu-ilmu Allah mulai diangkat dari dunia ini



Jatibarang, Rois Syuriah NU Ranting Desa Tegalwulung Kecamatan Jatibarang, Bpk. KH. Salim Safar mengisi ngaji ke-NU-an dalam kegiatan rutinan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor yang diselenggarakan oleh PAC GP Ansor Kec. Jatibarang Jum'at malam lalu (06/03) di Musholla Baiturrohim Desa Tegalwulung.

"Ulama-ulama NUsantara dalam menulis itu sangat produktif, lebih dari ribuan judul kitab hasil karya Ulama kita, bahkan beberapa skrip (teks) kitab ditemukan di luar negeri. Nama-nama ulama besar yang sudah dikenal oleh para ulama negara lain, sebut saja Syeikh Yasin Al Fadani, sang musnidul ashr. Banyak sekali ulama timur tengah yang mengambil sanad hadis darinya. Juga ada Syeikh Nawawi Al Bantani yang sangat masyhur di kalangan ulama luar negeri. Sehingga perlu kiranya kita semua sebagai generasi penerus untuk melestarikan tradisi keilmuan para ulama, caranya ya dengan mengadakan majlis-majlis pengajian seperti saat ini," ungkapnya.

"Karena Allah tidak akan mengangkat ilmu-ilmu yang ada di bumi secara langsung (tiba-tiba) begitu, dengan dicomot begitu, dengan dicabut, melainkan dengan mewafatkan para Alim dan para Ulama.  Beberapa waktu yang lalu kita kehilangan dua ulama besar, Mbah Maimun Zubair dan Gus Solahudin Wahid. Sekarang ini mumpung mesih ana ulama, Hayuh pada ngaji." Tambanya lagi.

Sementara di kesempatan yang sama Ketua PAC GP Ansor Kec. Jatibarang, Moh Ircham Arifudin menyampaikan ungkapan terimakasih kepada Ranting NU Desa Tegalwulung, pengurus Musholla Baiturrohim dan seluruh kader Ansor-Banser zona 1 (meliputi Ranting Desa Tegalwulung, Pamengger, Tembelang, & Kalipucang) yang telah bahu-membahu menyelenggarakan kegiatan rutin MDS Rijalul Ansor malam hari ini. "Kegiatan seperti ini akan kita duplikasi di zona 2, zona 3 & zona 4. Sehingga antar ranting bisa saling sinergi dalam ikhtiar revitalisasi nilai-nilai tradisi ke-NU-an" tandas ircham.
Kegiatan yang dihadiri puluhan kader Ansor-Banser zona 1 & beberapa ranting Ansor lainnya di kecamatan Jatibarang ini diawali dengan pembacaan Maulid Diba'i, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars Syubbanul wathon, Ngaji ke-NU-an, & diakhiri dengan Doa bersama untuk keselamatan bangsa. (iz)


#RijalulAnsor

#revitalisasiNilaiTradisi
#ngajikeNUan
#AnsorBanserBrebes

Resmikan LBH, Ansor Brebes Harap Wujudkan Tatanan Masyarakat Sadar Hukum


ANSOR.id – Gerakan Pemuda (GP) Ansor sebagai badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran pentinh dalam menjaga kedaulatan bangsa. Sisi lain, Ansor juga dituntut untuk berkontribusi menjawab kebutuhan anggota, dan berbagai lapisan masyarakat, terlebih di bidang hukum.
Merealisasikan khidmat di bidang hukum diwujudkannya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor yang diproyeksikan untuk bergerak memberikan edukasi maupun advokasi hukum bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Hal itu disampaikan ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Brebes Ahmad Munsip dalam tasyakuran launching LBH yang bersifat semiotonom di kantor LBH Ansor Brebes Jl. Tritura Limbangan Kulon Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (4/3/2020) kemarin.
“LBH ini yang akan menjawab kebutuhan masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum,” kata Munsip.

Selain itu, lanjutnya, LBH juga memiliki andil dalam menumbuhkan tatanan masyarakat yang sadar hukum. “Ini akan meminimalisir masyarakat bermasalah dengan hukum,” harapnya.
Oleh karena itu ia meminta kepada pengurus LBH bahwa agenda terdekat adalah segera melaksanakan kegiatan Paralegal sebagaimana yang sudah direncanakan dan diprogramkan, “Segera laksanakan, dan semoga sukses,” doanya.
Hal senada diungkapkan Ketua LBH Ansor Brebes Taufiq Hidayatullah, lembaga yang ia pimpin memang bertujuan untuk memberikan advokasi dan pendidikan hukum kepada seluruh kader Ansor dan Banser, warga NU serta masyarakat luas.

“Launching kantor ini sebagai pertanda pelayanan konsultasi dibuka untuk umum, mohon doa restu semoga kantor LBH Ansor ini bisa bermanfaat untuk khalayak umum, khususnya warga nahdliyin Brebes,” harapnya.
Taufiq melanjutkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan menyelenggarakan pelatihan bagi kader Ansor-Banser sebagai agenda kegiatan perdana, “Selanjutnya kita siapkan pelatihan Paralegal untuk kader Ansor-Banser Brebes,” pungkasnya.

Ansor Brebes Sosialisasikan Instruksi PBNU Terkait Virus Corona



NU Online, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Brebes, Jawa Tengah  meneruskan instruksi PBNU terkait pencegahan Virus Corona, yakni dengan memperbanyak membaca Sholawat Thibbil Qulub.

Ini kami lakukan dengan harapan, bangsa Indonesia bahkan masyarakat dunia terhindar dari marabahaya dan penyakit, salah satunya adalah Virus Corona," ujar Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Brebes Moh Iqbal Tanjung rutinan MDS di Aula Gedung NU Ranting Kalijurang, Kecamatan Tonjong, Brebes, Selasa (3/3) malam.   “Kepada pengurus MDS Rijalul Ansor disemua tingkatan, untuk meneruskan perintah dari PBNU terkait Sholawat Thibbil Qulub,” ajak Iqbal yang juga anggota DPRD Brebes.


Menurutnya, tugas dan tanggung jawab Ansor tidak hanya mengawal dan melestarikan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah. Tetapi juga menjaga NKRI dalam hal ini menghadapi permasalahan negara yang salah satunya adalah ancaman Virus Corona. Seperti yang telah diberitakan oleh media massa tentang pengumuman yang disampaikan oleh Presiden Jokowi bahwa di Indonesia sudah ada 2 orang yang positif terkena virus corona.   

Dalam kegiatan MDS Rijalul Ansor, selain dzikir dan shalawat juga diskusi yang mengangkat tema-tema aktual yang terjadi di masyarakat. Di antaranya, Ketua PC Ansor Brebes Ahmad Munsip membahas langkah-langkah alternatif program sebagai solusi penanggulangan banjir sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu Perhutanan Sosial.    


Dalam diskusi tersebut dibahas bahwa imbas bencana banjir selama 5 tahun berturut-turut di Brebes berasal dari hulu Sungai Pemali dan Cisanggarung. Hutan sebagian besar hulu di beberapa kecamatan di Brebes Selatan telah gundul.  

"Maka perlu ada komitmen bersama antara pemangku kepentingan dan elemen masyarakat dalam pelestarian lingkungan melalui intruksi Presiden Jokowi berupa Perhutanan Sosial," jelasnya.


Tampak hadir lebih dari seratus warga setempat dan kader Ansor-Banser di wilayah Brebes Selatan. Juga sejumlah tokoh MWCNU dan Badan Otonom NU Kec Tonjong, Pimpinan Cabang GP Ansor, Satkorcab Banser, Pengurus MDS Rijalul Ansor Kabupaten Brebes, dan beberapa perwakilan PAC se-Kabupaten Brebes serta undangan lainnya. 


Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/117486/ansor-brebes-sosialisasikan-instruksi-pbnu-terkait-virus-corona

Selamat Harlah ke-65 Rekanita IPPNU





Kader IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama') adalah generasi emas yang harus selalu belajar, berjuang dan bertaqwa kepada Allah Swt, serta menjaga tradisi NU

GP Ansor Jatibarang luncurkan Koin Ansor

  

Bersamaan dengan kegiatan rutinan Majlis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor yang digelar di Masjid An-Nur Jatibarang Kidul pada Jum’at malam (28/02), Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Jatibarang melaunching program koin Ansor. Program koin ansor yang diberi nama “KANTJA (Koin Ansor kecamaTan Jatibarang)” secara resmi diluncurkan dihadapan 125 Kader Ansor-Banser se-Kecamatan Jatibarang saat konsolidasi internal setelah kegiatan rutinan MDS Rijalul Ansor (28/02) selesai. Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Jatibarang, sahabat Moh Ircham Arifudin menyampaikan bahwa tujuan koin Ansor ini merupakan salah satu bentuk pengejawantahan “kemandirian organisasi” sebagaimana visi GP Ansor yang termaktub dalam PD-PRT dan PO GP Ansor. Harapan ke depan hasil koin Ansor dapat menopang kebutuhan finansial organisasi baik di tingkat ranting maupun tingkat PAC, sehingga semakin memperkokoh kemandirian organisasi. Untuk saat ini yang terpenting adalah program koin Ansor ini bisa berjalan dulu saja, kami tidak memasang banyak target. Untuk pematangan program nantinya akan ada evaluasi tiap akhir bulan saat pengumpulan koin dari seluruh kader Ansor-Banser Jatibarang.

Dalam kesempatan yang sama juga disampaikan bahwa pada kepengurusan periode ini sangat mendambakan adanya sekretariat/kantor PAC GP Ansor yang permanen, selama beberapa periode kemarin, Ansor Jatibarang difasilitasi sebuah ruangan di Gedung NU Kecamatan namun tidak bisa maksimal memanfaatkan fasilitas tersebut dikarenakan saat ini gedung NU Kecamatan Jatibarang dipakai untuk aktifitas kantor guru & TU SMK Ma’arif NU 01 Kec. Jatibarang. Dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, setelah melalui proses silaturrohmi dengan para sesepuh kader Ansor-Banser di Jatibarang dan mendapat respon positif, beberapa dari mereka menawarkan tempat (rumah kosong) yang bisa dimanfaatkan untuk aktifitas kesekretariatan /kantor PAC GP Ansor Jatibarang secara cumah-Cuma (tanpa dipungut uang sewa), setidaknya ada 3 tempat yang sudah tersedia, setelah dimusyawarahkan di internal pengurus harian disepakati tempat yang akan digunakan untuk berkantor milik sesepuh kader Ansor, Ust. H. Ali Mursyidi, S.Pd.I. di wilayah Desa Kertasinduyasa, sehingga selama satu periode kepengurusan mendatang PAC GP Ansor Jatibarang akan berkantor (aktifitas kesekretariatan) di desa Kertasinduyasa.

Pada acara konsolidasi internal disosialisasikan juga program zonasi ranting untuk pelaksanaan rutinan Majlis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor oleh Wakil Ketua 4 Bidang MDS, Sahabat M. Adib Asy Syadzili, S.Pd.I. Dari jumlah 17 ranting Ansor yang ada di Kecamatan Jatibarang terbagi menjadi 4 (empat) zona/wilayah, masing-masing zona terdiri dari 4 sampai 5 ranting/desa yang berdekatan. Mekanisme pelaksanaan rutinan MDS Rijalul Ansor :
1) mengedepankan gotong royong antar ranting dalam 1 zona. Setiap ranting dalam zona tersebut wajib bahu-membahu, gotong royong membantu ranting yang jatuh gilir dalam hal teknis persiapan dan pelaksaaan rutinan MDS meskipun pada bulan tersebut bukan giliran rantingnya.
2) Revitialisasi nilai dan tradisi wiridan/dzikiran. Diantara tradisi yang semakin hilang adalah pembiasaan wiridan/dzikiran, padahal tradisi ini dapat melatih kesabaran kita. Konsep rutinan MDS Rijalul Ansor ke depan adalah membiasakan wiridan (para acara) sembari menunggu jamaah berkumpul. Tujuan dari wiridan/dzikiran para acara adalah meminimalisir ngobrol, guyon, dan lain sebagainya.
3) Rolling MC dan kultum tiap ranting. Hal lain yang berbeda pada konsep rutinan MDS Rijalul Ansor kepengurusan sekarang yakni adanya rolling MC dan kultum tiap ranting. Harapan kami ke depan, siapapun kader Ansor-Banser akan selalu “siap” bilamana dalam suatu kegiatan di masyarakat dibutuhkan untuk menjadi MC atau membawakan sambutan/prakata.

4) Jadwal pelaksanaan rutinan MDS Rijalul Ansor berbasis zona setiap minggunya. Minggu ke-1 jadwal zona 1 untuk melaksanakan rutinan MDS Rijalul Ansor, minggu ke-2 jadwal zona 2 untuk melaksanakan rutinan MDS Rijalul Ansor, minggu ke-3 jadwal zona 3 untuk melaksanakan rutinan MDS Rijalul Ansor, minggu ke-4 jadwal zona 4 untuk melaksanakan rutinan MDS Rijalul Ansor. Sehingga harapan ke depan, tiap minggu ada kegiatan rutinan MDS Rijalul Ansor di wilayah Kecamatan Jatibarang. (iz)