Ber-Ansor itu Asyik, ada ngaji digital media-nya juga lho...



Kegiatan Ansor itu banyak, Kader Ansor yang tersebar di berbagai tingkatan harus bisa menjadi pelopor untuk perubahan perilaku masyarakat, melalui penyebarluasan informasi yang akurat dan cepat. Madrasah Cybermedia menjadi gerbang awal bagi Kader Ansor untuk melakukan pemberdayaan, termasuk menangkal berita hoak dan menjawab konten-konten yang tidak layak konsumsi masyarakat. Demikian disampaikan oleh Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Brebes Ahmad Munsip pada saat pertemuan MCM (Madrasah Cyber Media) di Gedung MWC NU Kecamatan Bulakamba, Sabtu (22/02/2020).



Sebagai warga yang baik, Nahdliyin dididik untuk terbiasa tidak riya (pamer) atas perbuatan baik yang dilakukan. Namun, dalam kegiatan jurnalistik yang mempublikasikan kegiatan-kegiatan NU bukan riya. Justru bernilai ibadah. Demikian disampaikan Ketua PAC GP Ansor Bulakamba Brebes, H Ghofar Mughni, saat menyampaikan sambutan Pembukaan Madrasah Cyber Media (MCM) PC Ansor Brebes, di Aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bulakamba, Sabtu (22/2). Untuk itu, lanjutnya, harus diniatkan ibadah dan dakwah agar Nahdliyin yang belum berkesempatan hadir di suatu kegiatan bisa mengetahui pelaksanaan kegiatan melalui publikasi media. "Bahkan, derajat amalan keilmuan jurnalis sama tinggi dengan kiai. Karena menyebarkan isi kajian Sang Kiai seperti yang disampaikan kiai," ujar H Ghofar Mughni yang juga anggota DPRD Brebes ini. Senada, Ketua PC Ansor Brebes Ahmad Munsip mengajak kadernya untuk bergerak di dunia maya. Hal ini untuk mengimbangi dan mewarnai media online agar tidak dikuasai kelompok-kelompok radikal.  "Saat masyarakat membutuhkan informasi tentang keislaman, maka yang harus muncul di mesin pencarian google atau Google Search adalah produk NU," tandas Munsip.

Pergerakan itu, lanjutnya, harus dilakukan dari Ansor di tingkat paling bawah, yang dekat dengan kiai-kiai kampung yang justru lebih hebat dan mengilhami. Ansor harus mengasah diri dengan mengeluarkan potensi dan bakat yang dimilik utamanya di bidang jurnalis dan media melalui MCM. 





Ketua panitia M Muzaqi menjelaskan, tujuan digelarnya MCM sebagai pemberdayaan kader dalam bidang dakwah media sosial. Khususnya, penguasaan informasi-komunikasi dan jurnalistik dasar. Melalui kegiatan ini, lanjut dia, kader dapat memperkenalkan dan mempublikasikan tokoh-tokoh NU setempat, hasil-hasil kajiannya dan kutipan-kutipannya (quotes) melalui media sosial dan website. Juga, dapat membuat dan mempublikasikan konten-konten menarik yang sejalan dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah Nahdlatul Ulama  “Selain itu, peserta dapat menulis berita, artikel, opini dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah jurnalistik. Dapat menangkal berita hoaks yang akhir-akhir ini banyak dan massif beredar di dunia maya dengan menyebarkan dan informasi-informasi yang bermanfaat dan membangun optimisme, serta menjaga kebinekaan,” terangnya. 

MCM digelar di dua tempat, tercatat ada 85 peserta yakni di zona 1 wilayah Brebes Utara dan Tengah, dan 20 peserta di zona 2 wilayah Brebes Selatan.