Kyai Afifulloh : Betapa sakralnya NU, Jangan main-main dengan NU






Ngaji ke-NU-an merupakan salah satu sesi dalam kegiatan rutinan Majlis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor yang digelar di Masjid An-Nur Jatibarang Kidul pada Jum’at malam (28/02) oleh Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Jatibarang, meski dalam guyuran hujan sejak jum’at sore, kegiatan tersebut dapat terselenggara dengan lancar dan sukses, sekitar 180-an warga hadir di Masjid An-Nur. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Tokoh-tokoh masyarakat, Kepala Desa Jatibarang Kidul, perwakilan dari banom-banom NU, dan seluruh kader Ansor-Banser se-Kecamatan Jatibarang.

Acara diawali dengan pembacaan Maulid Nabi dan Tahlil masal yang di-imami oleh Habib Umar bin Salim Basyaiban, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, ngaji ke-NU-an dan doa bersama. Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Jatibarang, sahabat Moh Ircham Arifudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama periode kepengurusannya akan difokuskan pada penguatan kapasitas (capacity building) Kader Ansor-Banser melalui program-program yang berbasis lifeskill. Selain itu, pelestarian tradisi-tradisi Ke-NU-an juga akan menjadi prioritas programnya.

Puncak dari kegiatan rutinan MDS Rijalul Ansor adalah ngaji Ke-NU-an yang disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Jatibarang, Kyai Afifulloh. Beliau menyampaikan banyak materi ke-Nu-an dihadapan jamaah yang hadir, dari mulai sejarah berdirinya NU, mengapa kita harus ber-NU, sampai beberapa cerita nyata (testimoni) kesakralan jamiyyah Nahdlotul Ulama’ yang didirikan Hadratussyekh Hasyim Asy’ari pada tahun 1926 silam.

“Betapa sakralnya NU, Mbah Hasyim Asy’ari saat hendak mendirikan Jam’iyyah Nahdlotul Ulama’ melakukan riyadhoh, berpuasa, bertirakat, beristikhoroh, dan Beliau mimpi bertemu Rosulullah SAW sampai enam kali berturut-turut. Dalam setiap mimpinya, Rosulullah SAW menyampaikan pesan yang sama kepada Beliau: Bentuklah Aswaja. Sehingga NU merupakan jam’iyyah yang mendapat restu langsung dari Rosulullah SAW, jadi jangan main-main dengan NU (berbuat hal yang negatif), siapapun yang main-main dengan NU bakal kualat dan hidupnya tidak berkah”, ujar Kyai Afifulloh dengan penuh semangat.

Kegiatan MDS Rijalul Ansor putaran perdana ditutup dengan doa bersama yang di-imami langsung oleh KH. Farikhin Masyhadi (Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Jatibarang). (iz)